PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA
A.
Pengertian Masa Awal remaja
Remaja
didefenisikan sebagai masa peralihan dari kanak kanak menuju dewasa, menurut
Hurlock masa reamaja awal ini berkisar pada usia 12/13 tahun – 17/18 tahun.
Psikolog
G. Stanley Hall menyatakan bahwa “adolescence is time of storm and
stress” (masa remaja adalah masa yang penuh dengan tekanan jiwa) yaitu
masa dimana terjadi perubahan besar bukan hanya secara fisik tapi juga
intlektual dan emosional yang dipengaruhi dan berpengaruh pada lingkungannya,
sehingga menimbulkan konflik bagi yang bersangkutan dan lingkungannya.
Fase
Amrad dimulai dari usia 10-15 tahun yaitu masa dimana seseorang disiapkan untuk
menjadi khalifah di bumi, sehingga pada fase ini penting untuk diajarkan
tanggung jawab dan dibekali keterampilan untuk bekalnya dimasa yang akan
datang.
Sedangkan
fase taklif dimulai pada usia 15 tahun, dalam Islam, ketika seorang individu
mencapai usia ini, maka ia sudah digolongkan dewasa dan memliki tanggung
jawabnya sendiri sebagai hamba Allah juga sebagai khalifah.
Sigmund
Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni
sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan
tak-sadar (unconscious). pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model
struktural yang lain, yakni id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak
mengganti struktur lama, tetapi melengkapi/menyempurnakan gambaran mental
terutama dalam fungsi atau tujuannya.
Menurut
Robert J. Havighurst Pada masa remaja
berada pada usia 12-18 tahun dan memiliki ciri -ciri antara lain :
a. Membina
hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki-laki maupun
perempuan
b. Pencapaian
peran sosial maskulinitas atau feminitas
c. Pencapaian
kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
d. Pencapaian
kemandirian dalam mengatur keuangan
e. Menerima
keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
f. Memilih
dan mempersiapkan pekerjaan
g. Mempersiapkan
pernikahan dan kehidupan keluarga
h. Membangun
ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara
i.
Pencapaian tanggungjawab social
j.
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai
penuntun dalam berperilaku
B. PERKEMBANGAN FISIK
PADA REMAJA
Menurut Zigler dan Sevenson (dalam
Desmita, 2008) secara garis besar perubahan fisik pada masa remaja dapat
dikelompokkan dalam dua kategori yaitu perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
pertumbuhan fisik dan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
karakteristik seksual.
Perubahan
tinggi dan berat badan
Tinggi
rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59
atau 60 inci (± 150cm). Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja laki-laki
adalah 69 inci, secangkan tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inci.
Untuk anak perempuan tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11
atau 12 tahun dan 13 dan 14 tahun untuk anak laki-laki. Dalam tahun itu tinggi
kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak
lelaki bertambah lebih dari 4 inci (Zigler dan Sevenson, dalam Desmita, 2008).
Pada
masa remaja, selain terjadi pertumbuhan terjadi juga pertambahan berat badan.
Meskipun berat badan ikut bertambah seiring proses pertumbuhan namun ia dapat
lebih mudah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya pola hidup, asupan
nutrisi, diet dan latihan.
Perubahan
Proporsi Tubuh
Pertambahan
tinggi dan berat badan berhubungan juga dengan proporsi tubuh. Misalnya
bagian-bagian tubuh tertentu yang dulunya kecil saat masa anak-anak, pada masa
remaja berubah menjadi besar. Hal ini dapat dilihat dengan jelas pada
pertumbuhan tangan dan kaki, yang kadang tidak proporsional.
Kematangan
Seksual
Kematangan
seksual terjadi dengan pesat pada awal masa remaja. Periode ini disebut masa
pubertas. Kematangan seksual sebagai suatu rangkaian perubahan fisik pada masa
remaja ditandai dengan perubahan ciri-ciri seks primer (primary sex characteristics)
dan ciri-ciri seks sekunder (secondary sex characteristics).
Ciri-ciri
seks primer
Pada
remaja pria, perubahan ciri-ciri seks primer dapat dilihat pada pertumbuhan
yang cepat pada penis dan skrotum dan mengalami mimpi basah untuk pertama
kalinya. Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh hormon perangsang yang
diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland). Hormon ini merangsang
testis yang terdapat pada skrotum sehingga testis menghasilkan hormon
testosteron dan androgen serta spermatozoa. Sperma yang diproduksi ini
memungkinkan untuk mengadakan reproduksi.
Pada
remaja wanita, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya
periode menstruasi untuk pertama kalinya. Munculnya peristiwa menstruasi sangat
dipengaruhi oleh perkembangan indung telur (ovarium), yang berfungsi
memproduksi sel-sel telur (ovum) serta hormon estrogen dan progesteron. Hormon
progesteron bertugas mematangkan sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Sementara hormon estrogen berfungsi membantu pertumbuhan ciri kewanitaan pada
tubuh seseorang seperti pembesaran payudara dan pinggul serta mengatur siklus
haid. Ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya ciri-ciri seks primer
pada wanita meliputi ovarium, uterus, vagina, labia dan klitoris mengalami
perkembangan pesat.
Ciri-ciri
seks sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder merupakan tanda-tanda fisik yang tidak berhubungan secara
langsung dengan proses reproduksi namun manjadi penanda khas yang membedakan seorang
laki-laki dan perempuan. Pada anak lelaki, ciri-ciri seks sekunder yang terjadi
antara lain tumbuhnya kumis dan janggut, jakun, suara menjadi berat, bahu dan
dada melebar, tumbuh bulu di ketiak, dada, kaki, tangan dan daerah kelamin
serta otot-otot menjadi kuat. Pada anak perempuan tanda-tanda fisik ini berupa
payudara dan pinggul membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu di ketiak dan
sekitar kemaluan.
C.
PERKEMBANGAN
KOGNITIF PADA MASA REMAJA
Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja
terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah
sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi
memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan
kognitif ini sebagai tahap operasi
formal. Tahap formal operations
adalah suatu tahap di mana seseorang telah mampu berpikir secara abstrak.
Menurut
Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu
1. Kematangan,
sebagai hasil perkembangan susunan syaraf
2. Pengalaman,
yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya
3. Interaksi
sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan
lingkungan social.
4. ekuilibrasi,
yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu
mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
D.PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA
REMAJA
Teori
Erikson (1902 – 1994) mengatakan bahwa kita berkembang dalam tahap-tahap
psikososial. Erikson menekankan perubahan perkembangan sepanjang siklus
kehidupan manusia. Dalam teori Erikson, 8 tahap perkembangan terbentang ketika
kita melampaui siklus kehidupan.
Remaja
harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum
pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan
keluarga dan sekolah. Namun yang terpenting adalah menyesuaikan diri dengan
meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial,
pengelompokan sosial yang baru. Berikut adalah beberapa konsep dalam
perkembangan sosio-emosional pada masa remaja hingga dewasa yang diambil secara
umum dari teori psikososial Erickson.
a) Identitas
Tahapan
selama remaja adalah berpusat pada siapa saya, dengan identitas apa sebetulnya
saya.
b) Penyesuaian
diri
Mereka
juga mencari penyesuaian untuk dapat diterima oleh kelompok mereka. Dalam
kelompok-kelompok remaja terdapat norma-norma yang dapat memberikan pengaruh
buruk terhadap pembentukan identitas remaja.
c) Perkembangan
pribadi
Pada
permulaan remaja, muncul kebutuhan baru yaitu kebutuhan akan hubungan dengan
orang lain secara akrab dimana dia dapat menyampaikan perasaan dari fikirannya.
E. PROSES PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Setiap
manusia pasti membutuhkan ilmu untuk memahami berbagai hal yang belum kita
ketahui sebelumnya,pada masa sekolah dasar sampai dengan sekolah menegah pertama,
kami mempelajari berbagai macam ilmu dengan tingkatan yang masih mendasar,namun
setelah kami menuntut ilmu di sekolah menegah atas kami juga banyak mempelajari
hal-hal baru yang lebih mendalam serta menuntun kita untuk lebih baik ke
depannya. Apa lagi saat ini kami sudah memasuki dunia perkuliahan salah satunya
mata kuliah, psikologi, Ilmu Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
jiwa dan perilaku manusia. Ilmu psikologi dapat dibagi menjadi macam-macam
kajian seperti Psikologi Perkembangan, Psikologi Kepribadian dan Psikologi
Kognitif pada kesempatan ini kami akan membahas tentang Psikologi Perkembangan
yaitu, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan manusia serta faktor yang
mempengaruhinya sejak lahir hingga lanjut usia. Didalam Psikologi Perkembangan
terdapat beberapa fase, salah satunya adalah fase remaja yang saat ini akan
kami bahas mengenai hal tersebut.
Masa
remaja adalah masa transisi dimana dari masa anak-anak menuju masa dewasa
awal,dari umur 12-17 tahun.pada tahap masa remaja juga mempelajari akan jati
diri kita,selain itu juga kita mempelajari akan pentingnya kehidupan ini,dari
mulai kita tahu apa arti pertemanan sampai mengetahui bagaimana masa depan kita
nanti.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Masa
remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, secara
umum biasanya terjadi sekitar usia 13 – 19 tahun, dikarenakan masa ini adalah
masa peralihan, sehingga terjadi beberapa masalah yang menyertainya.
Ada
banyak faktor yang harus diperhatikan selama pertumbuhan remaja, diantaranya :
hubungan dengan orang tua, hubungan dengan teman sebaya, kondisi lingkungan
serta pengetahuan kognitif anak.
Kenakalan
remaja merupakan hal yang akan selalu mengiringi perkembangan remaja, karenanya
orang dewasa harus memahami kondisi remaja sehingga bisa menangani masalah
kenakalan tersebut, kebebasan dan pengawasan yang seimbang merupakan kunci agar
orang tua tidak kehilangan kendali atas anaknya yang tengah beranjak dewasa.
3.2 Saran
1) Meningkatkan
kepada tuhan yang maha esa dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
2) Harus
selektif memilih teman.
3) Melakukan
kegiatan yang positif.
4) Harus
berfikir lebih dewasa.
5) Melatih
jiwa untuk hidup disiplin.
6) Bisa
membawa diri sesuai dengan situasi dan kodisi lingkungan.
7) Belajar
dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai masa depan yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar